Punakawan adalah bahasa jawa yang Pana artinya "tahu" dan Kawan artinya "teman", yaitu tahu apa yang harus di lakukannya saat membantu kesatria dalam dunia pewayangan. Anggota Punakawan adalah Semar, yang merupakan Ayah dari ketiga yang lain, yaitu Gareng, Petruk, dan Bagong. Mereka adalah cerminan kelompok orang yang sederhana, tulus dalam bertindak, menghibur disaat yang susah, dan memberikan nasehat kepada satria, atau "majikan" mereka. Sering memberikan solusi dengan cara yang jenaka serta tidak menyinggung perasaan, tetapi mengena, membuat yang diberi nasehat tidak merasa itu adalah sebuah kritikan.
Untuk mengenal lebih jauh masing-masing Punakawan, maka sekarang kita akan membahas nya satu per satu dibawah ini:
1. Semar alias Ki Lurah Badranaya
Nama-nama ini pun diberikan kepadanya karena mempunyai makna yang bebeda. Semar berasal dari kata "Samara" yang berarti "Ghaib", Badra yang artinya "rembulan" dan Naya yang artinya "wajah". Dari nama itu, kita dapat melihat bahwa Semar adalah sosok yang memilik watak rembulan, yaitu tenang, sejuk, bercahaya, dan tidak mengumbar hawa nafsu.
Satu tangan semar menghadap ke depan dan satunya ke belakang, juga mempunyai arti sendiri. "Sebagai pribadi tokoh Semar hendak mengatakan simbol Sang Maha Tunggal" dan "Berserah total serta mutlak dan sekaligus simbol keilmuan yang netral namun simpatik."
2. Gareng alias Nala Gareng
Nala Gareng berarti hati yang menderita. Tokoh gareng juga digambarkan dengan orang yang kurus, ini juga mempunya arti, yaitu simbol duka dan kesedihan. Mulut gareng yang bentuknya aneh, menggambarkan bahwa dia bukanlah orang yang pandai berbicara. Kaki gareng pincang, dan berjalan sambil berjinjit, mempunyai makna bahwa kita sebagai manusia harus sadar bahwa kita selalu mempunya kekurangan, dan tidak mungkin sempurna.
3. Bagong
Bagong adalah bayangan Semar. Kenapa? Karena Bagong mempunya tubuh yang gemuk seperti ayahnya. Selain fisik, sifat anak bungsu Semar ini juga mirip dengan ayahnya. Mulutnya yang lebar, menggambarkan suaranya yang keras, kata-katanya yang selalu benar, walaupun terkadang menjengkelkan. Tokoh Bagong sangat penuh dengan kelucuan, suka menghibur, dan apa adanya.
4. Petruk
Yang terakhir adalah Petruk. Ia mempunyai nama lain yaitu "Kanthong Bolong" dan "Doblajaya", yang artinya pintar. Diantara 4 orang ini, Petruk merupakan sosok yang paling pintar dan paling pandai berbicara. Sampai-sampai pernah ada yang mencalonkan Petruk menjadi seorang raja. Hidungnya yang panjang mempunyai arti, bahwa dia mempunyai daya "penciumannya" tajam. Ia sering menyindir kebohongan/ketidakbeneran dalam leluconnya yang menghibur.
referensi: http://www.seasite.niu.edu/indonesian/wayang/contents/punakawan.htm